Space Tersedia (Cantact Me)

Pemborosankah website dpr.go.id - Website Termahal made in Indonesia

Sore hari seperti biasanya duduk-duduk santai sambil ngaskus. ditemani sebatang rokok, kopi hangat dan hujan deras yang mengguyur kota bandung.

Baca - baca thread terbaru, and gue dapet topik bacaan yang sangat menarik untuk di baca. judulnya "MADE IN INDONESIA! Inilah website termahal di dunia!" sumber:(kaskus.us). sebelum membacanya, gue kira itu adalah website yang emang mempunyai karya cipta yang tinggi dengan design/tema terbaik dan kontent yang the best. setidaknya bisa membuat pengunjungnya terkagum-kagum akan isinya. tapi gue bengong (dengan raut muka aneh,sambil membenturkan muka ke arah tembok dan berkata :"cape dehhhh...") pas liat ternyata website yang di sebut website termahal itu adalah website DPR negara kita (www.dpr.go.id). itupun setelah menunggu loading yang sangat lama di tambah 4 kali reload page karna web ternyata sangat susah untuk di akses. hosting mahal ko lemot ya. aneh...!!!

"OoOhh my god..."(nada alay). gue coba sedikit melihat-lihat dan membaca web termahal tersebut. cuman karna gue terlalu bodoh untuk hal-hal yang di muat disitu, gue langsung klik icon merah berlambangkan "x" pada tab browser alias close.

Berikut gue kutip beritanya langsung dari sumber :

Menurut Roy, berdasarkan DIPA Setjen DPR 2010, biaya pemeliharaan jaringan sistem informasi website resmi DPR, yakni www.dpr.go.id, pada 2010 berkisar Rp 9,75 miliar, yang terdiri dari biaya pembayaran provider website senilai Rp 8,4 miliar per tahun dan biaya pemeliharaan situs www.dpr.go.id senilai Rp 1,3 miliar.

"Kemudian, ada program untuk pengembangan sistem informasi dengan budget Rp 9,3 miliar pada 2010 dan Rp 12 miliar pada 2009," katanya.

Sayangnya, website resmi DPR yang menelan biaya cukup besar itu, lanjutnya, tidak dimanfaatkan dengan baik. Contohnya, situs itu tidak digunakan untuk memublikasikan hasil studi banding DPR ke luar negeri selama 2009-2014. Situs www.dpr.go.id juga tidak menyediakan fitur tersendiri yang menempatkan laporan kunjungan ke luar negeri..[nasional.kompas.com]

Sekarang gimana menurut kalian semua, apa ini suatu pemborosan atau satu hal yang wajar. gue aja ngehosting cuman 85 rebu/perbulan, lalu domain 95 rebu/tahun. di tambah biaya tek-tek bengek tuh gak nyampe 3 juta/tahun. Kalaupun ada pembayaran untuk provider website, gue kira nggak semahal itu untuk web seperti itu.

Tapi mungkin bisa jadi kalo borong bandwith. tapi buat apa kapasitas sebesar itu (kalo bener itu juga)..?? kalo website semisal web sosial network mungkin bisa jadi. tapi kalo untuk konten-konten biasa...!!! ah gak tau juga sih, mungkin gue terlalu bodoh and belom banyak tau tentang itu. tapi sayang juga kan kalo website semahal itu gak di manfaatkan dengan baik. .. gitu - gitu juga kan duit itu.. (mata duitan mode on)... hahaha.

Tapi apapun itu, apa tidak bisa...!!! membuat sesuatu yang wajar-wajar saja. dana sebesar itu lebih bermanfaat bila di gunakan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti disumbagkan untuk rakyat yang kelaparan atau rakyat miskin yang lebih membutuhkan.

Semoga bisa di baca dan di renungkan. makasih ya udah baca. jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya.

About the Author : . Jangan tanya kenapa anak labil ini bisa menulis. Andra sangat menyukai Semua hal di bidang Informatika. Sesekali menulis Tentang Keseharian dan wawasan yang banyak di jumapainya.

7 comments:

  1. sayang ya udang di buang-buang.
    mending buat beli bakso

    ReplyDelete
  2. biaya gitu, didunia nyata/maya, birokrasi sama2 dipersulit..untuk nutup boroknya gitu biar egk tercium, makanya sengaja dibikin LALOD!!

    ReplyDelete
  3. @seo Plus :
    oh iya banget. apalagi saya hobi makan bakso. :-)

    ReplyDelete
  4. @widget :
    iya bang, bikin ulah aja mereka.
    gak punya pandangan ke rakyat bawah.

    ReplyDelete
  5. @herman :
    emang udah dari sononya cacad mental mereka.. hehe.

    ReplyDelete
  6. aku udah liat kemaren website yg katanya super mahal. Pas nyampe sono, tetottt! Zong abess. Ga ada cakep-cakepnya di mata. Mubazir, bener-bener mubazir.

    ReplyDelete