Space Tersedia (Cantact Me)

Kami Bayar agar bisa Pakir Bebas

Juah-jauh dari rutinitas yang seperti biasanya, gue kini banyak melirik kehidupan di jalan, mungkin banyak juga yang bilang kalo gue jadi so berfikir politik. Terserah apa kata mereka, gue cuman mengeluarkan aspirasi gue sebagai warga negara yang tidak puas dengan keadaan yang banyak di rekayasa oleh banyak setan di negara ini. "setan berdasi, tikus kantor, sampah dunia, calon penghuni neraka" ya apalah namanya itu. Cuaca Bandung hari itu rasanya sangat panas sekali, sepanas persaingan kota besar seperti kotaku ini. selalu kesal dengan kemacetan jalanan. apa tau alasanya karna apa? salah satunya adalah Angkutan umum, mereka (sopir angkutan umum) bebas jalan dan berhenti bebas semau mereka tanpa aturan, rambu dan hukum, tidak semua. namun bisa gue bilang hampir semua. yang mereka pikirkan hanyalah untuk mengais uang ari penumpang yang memberi lambayan tangan untuk berhenti di manapun. dan yang gue kesal, sebagian dari mereka bahkan tidak peduli dengan keselamatan para pengguna jalan lainya. beberapa kali gue di buat kesal oleh para supir angkot ini karna gaya menyetirnya yang teramat tidak memperdulikan keselamatan orang lain.
Parkir Sembarangan. sampe tengah jalan.
Siapa yang bertanggung jawab atas ini? apa hukum? ataukah para penegak hukum? gue kira sekarang ini hanya 5 dari 1000 orang yang memiliki jiwa sejati menegakan hukum, dan itupun bila bukan superman ya salah satu pasien rumah sakit jiwa yang gila karna gagal masuk kepolisian karna ternyata untuk masuk kepolisian itu di perlukan uang pelicin yang cukup besar. cukup ailkah, mungkin cukup adil bila nantinya mereka bakal dapet gantinya dari hasil freelance menilang bebas di jalanan or uang tukar kepala untuk kasus kasus besar, atau uang pembebasan piana, atau uang sogok. gue harap ana di sogok beneran sama besi panas kelak.
Apa tulisan gue kali ini berkesan sangat kesal? jawabanya "tentu saja". Saat jalan-jalan beberapa waktu yang lalu gue ngobrol-ngobrol banyak dengan para sopir angkutan umum di sebuah perempatan di dekat elektronik centre di Bandung. angkutan kota yang di parkir panjang dengan maksud untuk menunggu penumpang. "mau gimana lagi dek, untuk parkir bebas seperti ini kami juga membayar sejumlah uang kepada aparat" .. sungguh jawaban yang keren sekali rupanya. ternyata untuk satu angkutan di kenakan pungutan liar oleh aparat kepolisian sebesar 5000 rupiah. "nice job pak polisi, ternyata anda lah yang membuat kota ini berantakan" Namun ada sisi lucunya pula, tidak semua aparat seperti itu bukan. di satu sisi beberapa aparat salah gaul ini dengan sengaja membiarkan hal ini begitu saja dengan uang tutup mulut, namun di satu sisi ada pula aparat baik hati yang tak tinggal diam dengan keadaan seperti ini. bayar pungli lalu di usir robocop. Kasian juga supir angkutan ini. Pekerjaan menjadi sopir angkutan itu halal, dan caranya jangan ngambil yang haram donk. kasian anak-anak kalian, nanti perutnya buncit seperti pak ***** yang kebanyakan makan uang haram :-D Yang gue tulis hanyalah ungkapan kekecewaan gue, semua penilaian ada di tangan Tuhan, dan bukanlah kalian yang menghakimi. Andra Permana Halim untuk negara ini.
About the Author : . Jangan tanya kenapa anak labil ini bisa menulis. Andra sangat menyukai Semua hal di bidang Informatika. Sesekali menulis Tentang Keseharian dan wawasan yang banyak di jumapainya.

3 comments:

  1. Mudah mudahan tulisan ini juga dibaca para aparat, agar mereka segera sadar

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin pak, semoga di baca banyak orang... :-)
      terima kasih untuk komentarnya

      Delete
  2. kunjungan sob ..
    salam sukses selalu ..:)

    ReplyDelete